Internet Marketing

Aku menjadi seorang blogger sejak 2005, namun aku sudah mulai mengenal internet pada 1997, dan layanan email yang pertama kali aku gunakan adalah hotmail, sekitar tahun 1998. Percayalah, aku secara resmi baru mempelajari internet marketing pada pertengahan 2010, yang pada akhirnya sekitar awal 2011, aku mulai mengenal begitu banyak internet marketer di Indonesia. Bahkan, aku cukup mengetahui sisi hitam-putih dunia blogging, dan internet marketing.

Pernah aku membaca buku karya dua orang guru marketing, bahkan boleh dibilang beliau-beliau ini sangat memiliki pengaruh kuat di dunia pemasaran. Mereka berdua adalah Philips Kotler dan Hermawan Kartajaya, melalui buku yang berjudul “Marketing 3.0: From Products to Customers to the Human Spirit“. Percayalah, itu buku yang sangat menarik.

Di era sekarang ini, dunia terbagi menjadi dua, yaitu dunia maya dan dunia kita sehari-hari. Jika kita seorang conventional marketer, maka kita hanya memfokuskan diri pada pemasaran yang bersifat face-to-face, dan menggunakan media konvensional. Namun apabila kita sepenuhnya menyadari semua perubahan yang telah terjadi, maka kita memfokuskan diri pada conventional marketing dan unconventional marketing, atau Marketing 3.0 itu sendiri.

Pertumbuhan jumlah pengguna internet diseluruh dunia pada 2011, sebesar 32,8% dari populasi seluruh dunia, yang jumlah keseluruhannya sekitar 7 milyar penduduk. Jadi, kurang lebih jumlah pengguna internet diseluruh dunia pada saat ini, sekitar 2.310.000.000 netizen. Sedangkan di Indonesia pada 2012, jumlah pengguna internetnya ada sekitar 24,23% dari populasi keseluruhan. Maka, kurang lebih jumlah pengguna internet di negeri ini ada sekitar 63.000.000 netizen.

Inilah awal dari era globalisasi, era keterbukaan dan transparansi informasi, karena semuanya saling terhubung, berinteraksi secara realtime, maka sangatlah sulit untuk menyembunyikan suatu informasi, dan bahkan untuk mengendalikan opini publik sekalipun.

Internet marketing adalah aktifitas pemasaran yang memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang tersedia didalam internet, mulai dari search engine, social networks, blog, email, dll, mengingat jumlah pengguna internet semakin meningkat. Ada yang menyebutnya dengan istilah online advertising, ada pula yang menyebutnya dengan istilah online marketing.

Masing-masing dari media online tersebut memiliki algoritma yang unik, dan terus menerus diperbaiki, maka untuk melakukan aktifitas pemasaran internet tersebut, kita tidak boleh gegabah, karena harus memahami bagaimana sistem kerjanya, apa yang harus kita lakukan, dan bagaimana cara kita melakukan itu. Sehingga tercapailah tujuan kita, sebagai seorang marketer.

Tidak semua media online efektif untuk aktifitas pemasaran, kita harus benar-benar jeli dalam mengamatinya. Kenapa? Karena kita harus paham seberapa besar penggunanya, siapa saja para penggunanya, apa saja kebiasaan mereka, dll.

Traffic pengunjung yang besar akan memperbesar peluang dari tujuan kita, akan tetapi jika kita hanya berorientasi pada traffic semata, maka itu bisa menjadi sebuah bencana. Kita harus selalu aktif di dunia digital ini, dalam menyampaikan informasi, berkomunikasi, atau bahkan memberi hiburan kepada para audience kita.

Apabila netizen menganggap kita memberikan value yang lebih, maka terjadilah viral marketing, dan viral akan semakin memperbesar peluang dari tujuan pemasaran kita, yaitu meningkatnya profit. Dan sebaliknya, jika netizen menganggap kita memberikan value negatif, maka terjadilah viral yang negatif, dan inilah bencana yang paling menakutkan. Kenapa? Karena informasi negatif tersebut akan terus menerus menyebar ke seluruh pengguna internet di Indonesia, atau bahkan seluruh dunia. Dalam waktu singkat reputasi akan porak-poranda.

Internet marketing itu sendiri, tidak akan sepenuhnya efektif, apabila tidak ada keseimbangan dengan conventional marketing. Lihatlah bagaimana LINE, Kakao Talk, dan WeChat mampu mendapatkan begitu banyak pengguna, dari bantuan iklan televisi, dan tidak hanya periklanan yang berbasis internet. Lihatlah bagaimana Jokowi bisa mendapatkan popularitas yang sebegitu hebat, berawal dari Facebook dan Twitter, ke berita televisi dan media cetak, dan kembali ke media sosial, yang menyebabkan social networks menjadi gaduh.

Saya bisa menulis semuanya ini, berdasarkan dari pengalaman saya selama 3 tahun ini, ketika memberikan layanan komunikasi pemasaran secara menyeluruh, dari conventional marketing ke internet marketing, melalui pelayanan studio desain saya, Vordava.