Pendidikan Berlandaskan Kasih Sayang

Malam ini saya mendapatkan banyak pelajaran dari Ibu Een Sukaesih, seorang guru sukarelawan, yang telah mengalami kelumpuhan total selama 28 tahun, namun memiliki semangat yang besar di dunia pendidikan. Hormat saya kepada Ibu Een Sukaesih.

Hingga diusia 50 tahun, Ibu Een menderita Rheumatoid Arthritis, sebuah penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri, dan mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Beliau berkata, bergerak sedikit saja, luar biasa rasa sakit yang dirasakan.

Yang terpenting dalam hidup harus tetap semangat, harus kuat untuk bangkit dari keterpurukan. Dan untuk pendidikan, harus ingat alat pendidikan, selain kewibawaan dan ilmu pengetahuan itu sendiri, adalah cinta kasih atau kasih sayang, — Ibu Een Sukaesih.

Sejujurnya saya malu dengan Beliau, dengan jutaan orang seperti Beliau, dengan segala keterbatasan, kekurangan, namun memiliki sejuta asa, rasa percaya diri, dan memberikan kontribusi untuk mengajar anak-anak, mencerdaskan bangsa, tanpa berharap upah serupiah pun.

Ibu Een Sukaesih, hanya bisa mengajar dari dalam kamarnya, sambil berbaring, mendidik anak SD, SMP, hingga SMU. Keikhlasan Ibu Een dalam mendidik anak-anak, mendapatkan perhatian dari banyak pihak. Bahkan, belum lama ini, ia juga diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ibu Ani Yudhoyono di Istana Negara.

Dihadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, beliau berpesan apabila tidak seharusnya hanya anak-anak yang berprestasi, yang mendapatkan beasiswa untuk meneruskan pendidikan, namun juga untuk anak-anak yang tidak berprestasi, namun memiliki semangat yang tinggi untuk mendapatkan pendidikan yang layak, khususnya untuk mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi.

Bertakwa kepada Allah dan berbakti kepada orang tua, hormati guru, peduli kepada sesama. Sehingga menjadi tumbuh generasi bangsa yang akan melanjutkan kepemimpinan dan berkah bagi semua, — Ibu Een Sukaesih.

Jika saya pada malam ini tidak melihat tayangan di SCTV, mungkin saya tidak pernah mengenal Ibu Een, dan tidak akan mendapatkan banyak pelajaran melalui perjalanan hidup beliau.

Sumber: Berita Liputan6, SCTV.