Pemasaran Berbasis Komunitas

Salah satu cara komunikasi pemasaran yang cukup efektif adalah, dengan memanfaatkan suatu komunitas untuk aktifitas pemasaran. Kedengarannya memang sangat mudah, tapi tidak terlalu susah juga, apabila kita sudah menemukannya.

Misalnya saja, jika kita hendak memasarkan diecast, yaitu mobil mainan yang terbuat dari bahan metal dan sedikit campuran plastik. Kita harus mencari suatu komunitas yang khusus untuk menampung para penggemar diecast, yang dimana masing-masing individu didalamnya, memiliki passion yang kuat dalam mengoleksi diecast.

Mereka semua adalah para calon konsumen kita, yang rela mengeluarkan sejumlah uang, demi mendapatkan koleksi incaran mereka. Bahkan, apabila seandainya mereka tidak memiliki uang, mereka rela hutang kanan kiri, demi mendapatkan sebuah diecast.

Kenapa saya bisa menulis semua hal diatas ? Karena saya pernah mencobanya, yaitu berdagang diecast selama 1 tahun, dan nyatanya memang amat sangat mudah untuk memasarkan diecast, apabila kita sudah mendapatkan dan mengenal dengan baik, komunitas tersebut. Pernah saya mengenal, beberapa dari importir diecast, omset mereka perbulan mulai dari puluhan juta, hingga ratusan juta rupiah. Bahkan, untuk kelas reseller “jumbo”, omset mereka bisa mencapai belasan hingga puluhan juta perbulan.

Dan sebagai catatan, apabila sebagian besar dari mereka, tidak memiliki toko mainan, karena mereka hanya menjualnya secara online, melalui dari setiap komunitas tersebut.

Mungkin beberapa dari kalian berasumsi, apabila model pemasaran berbasis komunitas ini, hanya bisa diterapkan untuk bisnis dalam kategori mainan saja. Jangan salah, melalui The Real Social Network, Harley Davidson juga lebih memanfaatkan pemasaran berbasis komunitas, dan bahkan itu terbukti cukup ampuh hingga sekarang ini.

Contoh yang lainnya, pemasaran mobile devices yang menggunakan sistem operasi Android pun lebih tertuju pada komunitasnya, dan begitu pula dengan iOS, BlackBerry, dan yang lainnya. Dan tentu saja, jika semakin kecil komunitasnya, maka semakin kecil pula peluang penjualan produk ataupun jasa kita. Lantas bagaimana? Ya besarkanlah komunitas itu.

Satu hal yang paling penting, apabila kita juga harus memiliki passion yang sama dengan mereka, sehingga interaksi yang terbentuk, itu lebih dari sekedar pertukaran antara uang dan barang saja, namun juga ada suatu ikatan emosional, karena itulah awal dari loyalitas pelanggan.

Seperti yang saya tulis diawal paragraf, kedengarannya memang sangat mudah, tapi tidak terlalu susah juga, apabila kita sudah menemukannya, atau bahkan membentuknya.