Sate Kelapa Surabaya

Jam setengah dua dini hari, kok tiba-tiba pengen makan sate kelapa. Ya sudah, sementara dilampiaskan lewat blogging saja, siapa tahu ada pembaca yang ikut kepingin juga, hehehe.

Buat sampeyan yang tinggal atau pernah tinggal di Surabaya, mungkin sudah tahu sate kelapa Ondomohen yang terkenal itu, apalagi sering diulas di stasiun televisi. Bisa jadi sampeyan adalah salah seorang pelanggannya, dan saya pun pernah juga makan di situ, tapi sayangnya saya masih punya sate kelapa favorit lainnya. Mau traktir saya ? :))

Sate Kelapa Surabaya, Bukan Ondomohen.
Sate Klopo Tiara.

Foto yang sampeyan lihat diatas, adalah foto dari akun Instagram saya (monggo difollow), tepatnya pada 17 bulan yang lalu. Waktu itu saya sempat memotret signage Sate Kelapa Tiara, yang lokasinya sekitar setengah jam dari tempat tinggal saya saat ini.

Tempatnya tidak begitu bagus, pinggir kali, tapi yang penting kan rasanya ya? Kalau saya sih, yang penting rasanya dulu, perkara tempat nomor dua.

Pasti salah satu dari sampeyan ada yang bertanya-tanya, apa sih istimewanya sate kelapa? Instimewanya sate kelapa: Pertama, setiap tusuknya ditaburi kelapa, terus dibakar sama seperti sate yang lainnya. Jadi gurihnya itu loh lebih terasa, krenyes-krenyes.

Saat menulis artikel ini, perut saya berbunyi kruuuk … kruuuk

Apalagi kalau sate kelapanya sudah jadi, dikasih bumbu, terus ditaburi kelapa lagi, wah susah di omongin, intinya sih enak, hehehe.

Lah terus harganya berapa? Nah itu dia, saya gak pernah tanya berapa harganya. Biasanya pesan dua atau tiga piring, selesai makan istri saya yang bayar, hehehe. Coba deh, sampeyan tanya sama istri saya saja.

Kalau dibandingkan dengan sate kelapa Ondomohen, menurut lidah saya sih, masih enakan sate kelapa Tiara. Tapi bisa jadi juga sampeyan berbeda pendapat, karena makanan kan soal selera, sedangkan selera setiap orang beda-beda. Jadi, sampeyan mau traktir saya apa ndak? :))