Awas Terjebak Online Marketing

Internet marketing memang terlihat menggiurkan, apalagi dengan buaian low cost tapi high impact. Bahkan lantaran terlalu agresif, sampai lupa jika online marketing juga membutuhkan konten yang bagus. Kenapa butuh konten yang bagus? Karena target pemasaran sampeyan adalah manusia.

Kesalahan Online Marketing Di Instagram

Dalam sehari bisa upload 5-8 foto di akun Instagram, dengan harapan mendapatkan hasil yang positif dari salah satu aktifitas online marketing tersebut. Dan tidak lupa juga beli Instagram follower, entah apa tujuannya. Padahal boleh jadi seluruhnya adalah follower pasif atau akun mati. Dan tentu tidak masuk akal ketika memiliki ribuan follower, setiap upload foto hanya 3-6 orang yang like foto tersebut.

Belajar online marketing yang baik, jangan terjebak dengan aktifitas internet marketing yang buruk.
Ilustrasi Online Marketing.

Belum lagi foto-foto yang diupload hanya seputar produk dan diskon. Follower aktif pun bisa mudah cepat bosan, yang akhirnya memutuskan unfollow. Itu ibarat kita dipaksa menonton tayangan iklan di stasiun televisi, 8 kali selama 10 menit, setiap hari. Pemirsanya tentu mudah merasa bosan.

Tidak ada yang salah dengan aktifitas upload foto di Instagram tersebut, tentu jika yang di upload adalah foto-foto dengan konten yang bagus.

Kesalahan Internet Marketing Lewat Blogging

Sehari posting 8 artikel di 8 blog, dengan harapan bisa mendapatkan pengunjung yang banyak pada situsnya. Pengunjung blog sih ada, tapi hanya mampir sebentar terus beralih ke blog yang lain. Kok bisa begitu? Ya karena konten yang disajikan sangat buruk, dan pengunjung merasa tidak mendapatkan manfaat dari artikel yang ada pada blog tersebut.

Belum lagi terlalu agresif memperlakukan blog yang masih baru seperti blog yang sudah lama dan terpercaya di mata mesin pencari. Dan hasilnya, justru blog tersebut masuk di Google Sandbox atau bahkan di deindex, sehingga tidak kunjung muncul di mesin pencari Google.

Eh ternyata ada 5 artikel hasil copy paste, artikel terlalu singkat dan tak bermanfaat bagi pengunjung blog tersebut. Ah, pantas saja masuk Google Sandbox, pantas saja di deindex oleh mesin pencari Google, dan pantas saja tidak ada pengunjung yang share artikel tersebut ke jejaring sosial.

Kesalahan Online Marketing Di Jejaring Sosial

Dalam sehari bisa 8 kali tweet dan update status di Facebook, tapi lagi-lagi melulu tentang diskon, produk atau layanan. Padahal ketiga hal tersebut tidak jauh berbeda dengan iklan atau advertorial.

Eh, tapi ada yang like loh, ada yang retweet loh. Siapa? Hmm, anu, karyawan mereka sendiri, teman-teman mereka, keluarga mereka. Orang lain yang tidak berhubungan dengan mereka ada yang like, share atau retweet? Ada sih, tapi jarang. Lah gimana itu, sudah menghabiskan banyak waktu online marketing di media sosial tapi kok real impactnya sedikit? Ya kontennya membosankan sih.

Apalagi kalau kita ndak tahu jam-jam “emas”, yaitu tentang kapan waktu yang tepat untuk update status, tweeting, dsb. Ya bisa semakin sedikit dampak yang diperoleh dari aktifitas internet marketing di jejaring sosial.

Kesalahan Umum Internet Marketing Menggunakan Email

Sehari bisa 20 – 30 kali mengirim email marketing, tapi kok selama beberapa bulan ini tidak ada hasilnya? Eh ternyata emailnya masuk kotak spam, karena dia anggap oleh penyedia layanan email tidak bermanfaat, terlalu agresif, dst. Tapi ada loh yang tidak masuk kotak spam, masalah kok cuman 1 orang yang membalas dalam satu bulan ini? Ya lagi-lagi kontennya buruk sih.

Jadi si penerima email hanya membaca sebentar terus ditutup, dan kadang di baca sebentar terus dihapus. Bahkan tidak jarang juga belum dibaca tapi langsung dihapus. Sedih ya? Kerja keras tapi minim hasilnya.

Terus saya harus gimana? Ya buatlah konten yang bagus dan disukai pemirsa, tentu sesuaikan dengan target sampeyan, siapa mereka. Kan ya lucu kalau targetnya orang dewasa, tapi konten yang disajikan lebih cocok untuk anak muda. Selain itu jangan malas belajar, bertanya kepada ahlinya. Jangan dilakukan seenaknya saja, karena yang menurutmu bagus, belum tentu bagus menurut mereka.

Apalagi pemirsa sampeyan juga ingin di manusiakan. Mereka butuh konten-konten yang tidak sekedar bagus, namun juga konten yang bermanfaat bagi mereka. Kalau mereka merasa konten tersebut bagus dan menurut mereka layak ditanggapi dan di bagikan ke pengguna media sosial lainnya, mereka pasti melakukan itu.

Ah, kalau ngobrol ihwal online atau internet marketing memang tidak ada habisnya sih, bisa jadi topik bahasan yang panjang.

Itulah hasil pengamatan saya selama bulan ramadhan kemarin, dan juga sekaligus sebagai artikel kritikan untuk diri saya sendiri. Tapi kalau ada salah seorang dari sampeyan yang merasa tersindir, ya saya mohon maaf. Mengingat ini masih bulan syawal, masih dalam suasana berlebaran.

Taqabbalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin ya?