Bikin Film Indie Itu Mudah & Murah

Membuat sebuah film indie, tidak serumit seperti yang kita pikirkan. Begitu banyak sineas amatir yang kini telah menjadi seorang sineas yang professional. Padahal beberapa dari mereka tidak pernah mengenyam pendidikan di sekolah perfilman. Beberapa hal yang merupakan kunci dari kesuksesan tersebut adalah semangat, kesabaran, pergaulan dan optimisme.

Di dalam tulisan ini, saya akan berbagi pengalaman kepada para teman-teman sineas yang ingin membuat sebuah film indie pertamanya, dan saya juga sineas amatir yang masih terus butuh belajar.

Pertama, buatlah sebuah cerita yang sederhana, jangan terlalu rumit, detail dan panjang. Namun buatlah sebuah cerita yang ringkas, berada di satu lokasi dan tidak membutuhkan properti sama sekali. Misalnya, kita membuat sebuah cerita yang berdasarkan kisah nyata di kehidupan kita sendiri, sudah barang tentu tanpa naskah pun kita bisa meng-handle proses pembuatan film tersebut, karena kita hapal dengan detail tiap-tiap ceritanya.

Kedua, sewa atau pinjamlah sebuah handycam milik teman anda, umumnya biaya sewa handycam adalah Rp. 100.000,-/hari. Jika anda tidak mengerti cara pengoperasian handycam, tanyalah kepada si pemilik handycam tersebut.

Ketiga, komunikasikan dengan teman-teman anda dimana lokasi shooting, siapa saja yang memerankan tokoh tersebut, siapa yang jadi kameraman, siapa yang bertugas menulis cerita dan yang paling penting adalah patungan menyumbang sejumlah uang untuk biaya produksi sebuah film indie. Berapapun jumlah uang yang terkumpul, gunakan sebisanya untuk memproduksi film indie pertama anda.

Keempat, ajaklah beberapa teman anda untuk berpartisipasi dalam produksi film indie pertama anda. Berbagilah tugas dengan mereka dengan tugas sebagai berikut :

  1. Sutradara, yang mengatur sebuah adegan dan yang mengkordinir crew dalam menjalankan tugas-tugasnya.
  2. Penulis cerita, yang menulis cerita di dalam sebuah film.
  3. Kameraman, yang bertugas dalam pengambilan gambar.
  4. Actris dan actor, pihak yang memerankan tokoh-tokoh di film anda.
  5. Pihak-pihak yang membantu (crew).

Kelima, di lokasi shooting, konsentrasilah dengan tugas-tugas masing masing , jangan sekali-kali berebut menjadi kameraman atau ingin di shooting atau menjadi sutradara, karena jika hal ini terjadi, bisa bisa perjuangan anda dalam memproduksi film indie akan sirna. Dan hindari pertengkaran.

Keenam, transferkan hasil rekaman anda dan edit dengan aplikasi video editing, misalnya Adobe Premier, Edius, dan sebagainya. Jika anda tidak mengerti cara mengedit sebuah film, carilah artikel cara menggunakan adobe premier di thebrewok.wordpress.com. atau tanyakan cara penggunaannya kepada teman-teman yang menguasai aplikasi tersebut.

Ketujuh, bagaimanapun hasil editan film indie pertama anda, cobalah untuk mengikutkannya dalam festifal film indie. Carilah informasi di internet, atau coba hubungi INFIS (paguyuban film maker Surabaya) untuk mencari tahu jadwal festifal film indie. Tidak usah malu dengan hasil karya anda, semua film maker di seluruh dunia pun juga pernah mengenyam pengalaman seperti anda.

Kedelapan, buatlah sebuah komunitas atau ikutlah komunitas film maker di daerah anda. Atau jika anda merasa kesulitan, carilah informasi di internet tentang komunitas film maker yang ada. Dan saya pun juga pernah mengalami hal yang demikian, hingga saya memiliki sebuah komunitas film maker sendiri, yang bernama Bina Prestasi.

Semoga bermanfaat.