Branding Untuk UKM

Pernahkah sampeyan para pelaku UKM, IKM atau UMKM berpikir, tentang betapa pentingnya peranan branding? Branding itu gak harus mahal kok, gak harus pakai branding agency atau consultant juga, karena sampeyan sendiri pun bisa melakukan branding.

Dan pastinya kalau melakukan branding tanpa arahan praktisi branding, tentu cukup sulit untuk mencapai hasil yang maksimal, sesuai target. Namun setidaknya sampeyan sudah membuat pondasinya terlebih dahulu, dan tidak terlalu lama membuat rencana, namun tidak kunjung dilakukan.

The future of branding is user experience.

Kalau menurut pendapat saya, dan yang saya yakini, branding itu tidak hanya tentang desain visual, mulai dari: brand identity/logo, kemasan, website, company profile, brosur, signage, dst. Akan tetapi juga menyangkut pengalaman pelanggan, pengguna brand sampeyan.

Jajanan UKM, IKM, UMKM Surabaya Indonesia
Buatan Istri Saya.

Boleh dibilang, kalau branding itu 100%, maka desain visual itu hanya 30% saja. Jadi, jangan hanya terjebak urusan visual saja, menurut pendapat saya.

Lalu, yang 70% itu apa? Ya banyak, salah satunya adalah User Experience.

Saya berikan contoh yang sederhana, yang berasal dari kehidupan sampeyan. Sampeyan paling suka makanan apa? Biasanya paling sering makan dimana? Kenapa kok sering makan disana?

Tentu jawaban sampeyan bisa bermacam-macam, yang pada intinya itulah pengalaman pelanggan, pengalaman pengguna, yang membuat mereka selalu setia, dan cinta pada brand tersebut.

Tapi, bukan berarti tempat makan favorit sampeyan, tidak memiliki kekurangan kan? Pasti ada kekurangannya, namun lebih besar nilai lebihnya, dan itulah yang membuat sampeyan tidak pernah bosan untuk selalu mampir kesana. Misalnya, kekurangannya adalah tempat itu banyak nyamuknya, agak sedikit kotor, antriannya panjang, dst.

Lalu apa kelebihannya, yang membuat pelanggan tidak pernah bosan makan disana? Ya, sudah pasti karena rasanya enak, mungkin juga karena unik, atau karena sambalnya yang super pedas, dst.

Nah, perkara kekurangannya itu urusan mereka, pemilik brand tersebut, kalau tidak mau pelanggannya jatuh hati pada tempat makan yang lainnya, yang jauh lebih enak, lebih baik pelayanannya.

Jadi, apa benar desain visual itu gak penting? Jangan salah menyimpulkan, maksud saya bukan berarti perkara visual itu gak penting. Itu tetap penting, namun ada hal yang jauh lebih penting daripada perkara visual, yaitu User Experience. Paham maksud saya kan?

“A lot of times, people don’t know what they want until you show it to them.”, Steve Jobs.

Kalau desain itu bukan persoalan penting, sudah barang tentu KFC, McDonald’s, Pizza Hut, dsb gak akan secantik itu kan visualnya? Jadi menurut pendapat saya, jangan terjebak di persoalan visual saja, atau juga pada product development saja, tapi buatlah itu seimbang, sesuai porsinya masing-masing.

Toh jika pelanggan ataupun pengguna merasa produk atau layanan anda itu benar-benar enak dan sangat mereka sukai, mereka pasti membicarakan hal itu ke teman-temannya, saudaranya, rekan bisnisnya, dst.

Nah, kemudian informasi itu semakin viral, dari media konvensional ke media digital, apakah itu jejaring sosial, blog, forum, berita online, dst, yang kemudian balik ke media konvensional lagi. Dan kalau sudah seviral itu, maka tidak menutup kemungkinan pelanggan atau pengguna brand sampeyan semakin bertambah kan?

Selamat sore dari ruang kerja saya, apa pendapat sampeyan tentang hal ini?