Layanan Jejaring Sosial Sudah Terlalu Banyak

10 tahun yang lalu aku mengenal dan menggunakan Friendster. 2 tahun berikutnya aku mengenal dan menggunakan Facebook. 1 tahun berikutnya aku mengenal dan menggunakan Twitter.

Sempat juga membuat akun di MySpace, LinkedIn, Pinterest, dan masih banyak lagi. 2 / 3 tahun yang lalu, aku juga sempat membuat akun di Path, Instagram, dan masih banyak lagi. Singkatnya, layanan jejaring sosial yang ada saat ini, menurutku sudah terlalu banyak, “supply” dan “demand” tidak lagi seimbang.

Layanan social network sudah terlalu banyak, melebihi batas kebutuhan penggunanya
Ilustrasi.

Dari seluruh layanan jejaring sosial yang aku miliki, hanya 3-4 yang cukup sering aku gunakan. Bahkan kalau dikerucutkan lagi, hanya 2 layanan jejaring sosial saja yang paling sering aku gunakan, yaitu Instagram dan Twitter.

Itu masih jejaring sosial, dan belum termasuk media sosial yang skalanya jauh lebih besar lagi, misalnya Forum ataupun Blog.

Jadi maksud saya begini, dulu sekitar 7-8 tahun yang lalu, saya merasa jejaring sosial benar-benar bermanfaat. Percakapan dengan teman terasa sangat menyenangkan di jejaring sosial tersebut, karena cukup banyak yang lama tidak ketemu.

Anggaplah ada 100 orang teman dari 300 orang teman yang aktif terlibat percakapan di sebuah jejaring sosial. Setelah muncul jejaring sosial yang baru, hanya ada 50-60 orang teman yang masih aktif terlibat percakapan secara online. Kenapa bisa seperti itu? Ya karena sebagian dari mereka sudah beralih ke jejaring sosial yang baru.

Lalu bagaimana dengan saat ini? Ada layanan jejaring sosial Path, Facebook, Twitter, Google+ hingga Instagram. Dari 100 orang teman yang pada awalnya cukup aktif terlibat percakapan di jejaring sosial, hanya tersisa 10% yang kadang terlibat dalam sebuah percakapan. Lalu kemanakah sisanya? Sisanya terbagi ke “kotak-kotak” yang lainnya. Jadi, definisi jejaring sosial saat ini mungkin sudah “berubah”.

Itu masih jejaring sosial, dan belum termasuk layanan pengirim pesan instan seperti BBM, Line, WeChat, WhatsApp, Yahoo Messenger, Facebook Messenger, Path Talk hingga Google Hangout. Singkatnya, semakin banyak jaringan, kok semakin susah berkomunikasi. Kotaknya sudah terlalu banyak, dan justru membuat penggunanya terkesan anti sosial.

Harapanku saat ini ya kembali seperti dulu lagi, yaitu hanya ada 1-3 layanan jejaring sosial. Karena menurutku itu sudah lebih dari cukup. Tapi kalau melihat kondisi saat ini sepertinya tidak mungkin terjadi, malah bisa-bisa muncul jauh lebih banyak lagi layanan jejaring sosial. Semakin terkotak-kotak lagi.

Selamat pagi buat sampeyan yang baca artikel ini. Kalau boleh tahu, apa pendapat sampeyan tentang hal ini?