3 Sumber Pengenalan Brand

Beberapa minggu yang lalu istri saya bertanya kepada diri saya, smartphone merek apakah yang menurut saya bagus. Tentu saya menjawab berdasarkan pengalaman pribadi, karena saya merupakan pengguna merek HTC.

Dia terlihat tidak cukup puas dengan jawaban saya, dan mencoba mencari jawaban (mungkin) dari teman-temannya, dengan harapan bisa mendapatkan rekomendasi yang tepat. Beberapa temannya ada yang merekomendasikan merek Samsung, dan merek-merek lainnya. Singkatnya semakin banyak merek, memang makin banyak pilihan, dan itu bagus, tapi sekaligus malah bikin bingung.

3 Cara Memperkenalkan Brand

Kemudian dia melihat sebuah iklan di sebuah toko online, yaitu smartphone dengan merek Lenovo. Dia kembali meminta pendapat saya apakah Lenovo tergolong merek smartphone yang cukup bagus dari sisi kualitas. Dan oleh karena saya belum pernah menggunakan smartphone dengan merek Lenovo, maka saya hanya bisa memberi jawaban “terserah kamu saja”.

Dan sekali lagi, dengan semakin banyaknya pilihan merek smartphone yang beredar dipasar, justru membuat istri saya semakin bingung untuk menentukan pilihan. Dan akhirnya dia membuat keputusan untuk kembali membeli smartphone merek Sony Xperia, seperti yang dia gunakan saat itu.

Berdasarkan dari pengalaman saya melalui cerita singkat ini, hanya ada 3 sumber pengenalan brand. Dan saya kembali menyadari hal itu setelah membaca sebuah buku karya Hermawan Kartajaya.

Pertama, melalui marketing communication. Cara customer untuk mengenal brand bermacam-macam, misalnya melalui iklan. Pengenalan melalui sumber pertama ini adalah yang paling lemah pengaruhnya bagi customer. Dan setidaknya itu terbukti melalui cerita yang saya tulis diatas.

Kedua, melalui rekomendasi komunitas keluarga ataupun teman. Sumber yang satu ini biasanya lebih kuat pengaruhnya ketimbang sumber pertama. Seperti halnya saya yang memilih menggunakan smartphone merek HTC berdasarkan rekomendasi dari seorang teman pengguna HTC.

Ketiga, melalui pengalaman pribadi, umumnya karena sudah pernah menggunakan merek tersebut sebelumnya. Dan pastinya, sumber ketiga ini adalah yang paling kuat pengaruhnya bagi customer, karena Top-Of-Mind.

Meskipun sumber yang ketiga tersebut yang memiliki pengaruh terkuat, akan tetapi apabila pengguna pernah merasakan kekecewaan, maka sumber yang kedua akan menjadi rujukan untuk menentukan keputusan yang berikutnya.

Selamat sore dari Surabaya, dan semoga artikel ini bermanfaat. Silahkan sampeyan share ke jejaring sosial yang sampeyan gunakan.