Pada akhir Juli 2015 anak pertamaku sudah duduk dibangku kelas 1 SD. Dan seperti orang tua kebanyakan, kami cukup sibuk mempersiapkan kebutuhan sekolah anak, mulai dari seragam, sepatu, buku tulis, dll.
te·ma·tik /tématik/ a bersangkutan dng tema.
Oleh karena merupakan pengalaman pertama kami memasukkan anak ke Sekolah Dasar, kami sempat kewalahan, karena ada banyak kebutuhan tak terduga, apalagi waktu mendaftarkan anak sekolah.
Kejutan Budaya Di Kalangan Orang Tua Murid
Dan yang paling menarik perhatian saya, ada banyak buku tulis serta perlengkapan lainnya, yang harus dibawa oleh setiap anak SD setiap hari, namun mereka cukup membawa 1 buku tematik saja. Maklum, karena pengalaman saya waktu masih SD, tidak harus membawa buku tulis sebanyak itu.
Jadi tas sekolah yang harus dibawa oleh setiap anak Sekolah Dasar, boleh dibilang cukup berat, mengingat ada begitu banyak buku yang harus dibawa. Apakah saya merasa kasihan? Tidak, hanya kaget saja. Dan setidaknya sampai saat ini anak saya tidak pernah mengeluh tentang hal itu.
Maka ihwal tas sekolah yang berat, kalau diperdebatkan tidak ada habisnya, karena setiap orang tua pasti memiliki pendapat yang berbeda-beda. Ada orang tua murid yang merasa kasihan, dan ada pula yang tidak.
Hal yang menarik lainnya pada minggu pertama anak sekolah, seperti biasanya ada begitu banyak orang tua murid yang tidak hanya mengantar si anak ke sekolah, tapi juga menunggu si anak sampai jam sekolah selesai.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Sebelum mendampingi anak belajar, tentu saya harus memahami isi buku tematik lebih dahulu, yaitu dengan membaca dari halaman kata pengantar sampai dengan halaman terakhir. Dan setelah membaca kata pengantar buku tema 1, saya jadi tahu apabila buku tematik yang saya baca itu mengacu kurikulum 2013.
Dan kalau tidak salah, saat itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dijabat Bapak Mohammad Nuh, dari 2009 sampai 2014.
Jujur saja, pada awal mulanya saya bingung dengan buku tematik ini, karena belum pernah melihat bukunya secara langsung sih. Setelah lihat bukunya dan membaca seluruh isi bukunya, akhirnya tahu juga. Hehehe.
Tentang Buku Tematik Terpadu Kelas 1
Setelah saya mempelajari tiga lembar pertama dari buku tematik terpadu kelas 1 SD ini, saya jadi tahu apabila semester 1 ada 4 tema, yang artinya dalam satu semester orang tua murid harus membeli 4 buku tematik.
Setiap tema terdiri atas 4 subtema, dan dalam setiap subtema diuraikan ke dalam 6 pembelajaran. Satu pembelajaran dialokasikan untuk 1 hari sekolah.
Jadi misalnya pada hari pertama, murid mempelajari “Pembelajaran 1” yang dimana dalam setiap satu hari pembelajaran ada 2 subjudul, contohnya Ayo Belajar dan Ayo Lakukan. Informasi ini buat sampeyan supaya mengerti sampai mana pembelajaran anak sampeyan di sekolah.
Di setiap akhir pembelajaran, misalnya: Pembelajaran 1, terdapat kolom untuk orang tua dengan subjudul “Belajar di Rumah”. Tujuan dari kolom ini adalah supaya orang tua terlibat aktif dalam aktivitas pembelajaran siswa.
Setelah saya baca satu buku tematik anak saya, ternyata pada setiap akhir subtema terdapat lembar refleksi diri dengan “icon”: Sekarang Aku Bisa. Jadi ternyata lembar ini bertujuan membantu siswa dan guru mengetahui apa yang telah dicapai selama mempelajari 1 subtema, dan apa yang harus ditingkatkan.
Dan yang harus sampeyan ketahui, apabila pada bagian akhir subtema ada lembar penilaian. Mungkin kalau dibandingkan sewaktu saya masih SD dulu, bisa dibilang lembar ini semacam ulangan atau ujian. Nah, lembar penilaian itu merupakan alat untuk menilai pencapaian kompetensi siswa.
Ya kurang lebih itulah yang bisa saya sampaikan melalui blog post ini. Kalau boleh saya tahu, apa pendapat sampeyan tentang buku tematik ini?